ALLAH MENERIMA TOBAT HAMBANYA
Oleh : Dr. Erfan Aziz, M.Ag
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
بِسْمِ اللهِ. وَاْلحَمْدُ لِلَّهِ. وَلاَحَوْلَ
وَلاَقُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّابَعْدُ
Kaum muslimin-muslimat yang berbahagia,
Sudah menjadi tabiat dan kebiasaan manusia lupa
dan dosa. Firman Allah SWT. dalam Surat Al-Qiyamah ayat 5.
ö@t/ ßÌã ß`»|¡RM}$# tàføÿuÏ9 ¼çmtB$tBr& ÇÎÈ
“Bahkan
manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.”
Saudara hadirin yang berbahagia,
Dosa kita kepada Allah jangan ditanya, maksiat
kita dihadapan Allah tidak terhitung. Bukan harian dosa kita, bukan jam-jaman
maksiat yang kita lakukan, tetapi setiap detik dosa dan nista kita kepada Allah
Azza Wajalla. Namun demikian saudara! Janganlah berputus asa...! Janganlah
terlena...! Apalagi menunda-nunda tobat kita. Rasulullah bersabda :
هَلَكَ اْلمُسَوِّفُوْنَ
“Celakalah bagi orang yang
menunda-nunda”.
Ma’asyiral Hadirun Rahima kumullah,
Allah Maha Rahman, Allah Maha Rahim. Yang tidak
pernah menyia-nyiakan usaha dan tobat hamba-Nya.
Ada kisah yang patut kita jadikan teladan bagi
ummat manusia.
Suatu hari Umar Ibnul Khottob RA. menghadap
Nabi SAW. dalam keadaan menangis. Rasulullah bertanya : “Mengapa engkau
menangis wahai Umar?”. “Ya Rasulullah seorang pemuda telah menghadap saya. Ia
membuatku sedih, karena ulahnya”, jawab Umar RA. “Ajaklah masuk kemari pemuda
itu! Lalu Umar RA. mengajak pemuda itu untuk menghadap Rasulullah SAW. dan
pemuda itu dalam keadaan menangis. Rasulullah bertanya: “Kenapa kamu menangis
wahai pemuda?”. “Ya Rasulullah! Dosaku besar dan aku takut kepada Allah Yang
Maha Besar”, jawab pemuda. “Sebesar apakah dosamu, apakah kamu menyekutukan
Allah?”. “Tidak Ya Rasulullah”. “Sungguh Allah akan mengampuni dosamu walau
memenuhi 7 langit dan 7 bumi”, ungkap Nabi SAW.
“Ya Rasulallah! Dosaku lebih besar dari itu”,
terang si Pemuda.
“Adakah dosamu melebihi Kursi dan Arsy atau
kekuasaan Allah?”, tanya Rasulullah SAW. “Masih besar dosaku Ya Rasulullah”,
jawab pemuda tadi.
“Tetapi Allah Maha Rahman dan Maha Rahim,
sampaikan kepadaku sebesar apa dosamu dan dosa apa yang telah kamu lakukan?”,
tanya Rasulullah SAW.
“Ya Rasulullah! Sungguh aku malu untuk
menyampaikan kepadamu”, ungkap Si Pemuda.
“Sudah jangan malu, ayo terangkan dengan jujur
kepadaku”, paksa Nabi SAW. “Begini Ya Nabiyallah! Sejak 7 tahun lalu aku suka
membongkar kuburan para gadis, dan suatu saat ada seorang putri orang Anshor
meninggal, aku bongkar kuburannya, dan aku telanjangi kain kafannya. Lalu
syetan apa yang merasuli diriku aku setubuhi dan aku bergumul layaknya suami
istri dengannya. Sesudahnya si mayat berkata: “Tidaklah engkau malu pada
catatan Allah yang kelak di hari kiamat engkau dimintai tanggung jawab atas
perbuatanmu, betapa engkau tega meninggalkan aku aku dalam keadaan telanjang
dalam kubur dan aku dalam keadaan junub”.
Saudara...! Mendengar kisah Sang
Pemuda, Rasulullah melompat meninggalkannya seraya berkata: “Hai orang fasik!
Segeralah keluar dan pergi dariku, tiada balasan yang pantas bagimu kecuali
neraka!”. Si pemudapun keluar dari rumah Rasulullah dan ia menyesali
perbuatannya dan sangat takut atas kutukan Rasulullah SAW.
Saudara...! “Bagaimana ceritanya mau
dilanjutkan?”.
Oke! Begini lanjutannya! Lalu pemuda ini
menyingkir dari keramaian, ia ke padang pasir menyesali perbuatannya, sambil
berdo’a : “Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim, aku telah berbuat dosa, dan aku telah
datang ke Rasul-Mu Ya Allah, supaya beliau memberi syafaat, tetapi beliau malah
mengusirku Ya Allah, betapa besar dosaku Ya Allah! Pada hari ini aku mengetuk
pintu kasih sayang-Mu Ya Allah untuk bertobat dan aku serahkan diri hamba
kepada-Mu. Ya Tuhan Dzat Maha Penyayang”.
Saudara...! Tobatnya 7 hari 7 malam
ia tidak makan, tidak minum dan tidak tidur, sampai-sampai lunglai dan wajahnya
terjerembab kepasir laksana orang sujud, karena penyesalan perbuatannya.
Saudara kaum Muslimin Rahima kumullah,
Akhirnya malaikat Jibril datang kepada Rasulullah
SAW. “Ya Rasulullah Allah membacakan salam untukmu”. Rasulullah menjawab :
هُوَ السَّلاَمُ وَمِنْهُ السَّلاَمُ وَاِلَيْهِ
يَرْجِعُ السَّلاَمُ
“Dialah Maha Sejahtera, dari-Nya
kesejahteraan, dan kepada-Nya pula kembalinya kesejahteraan”
Ya Rasulallah! Allah bertanya : “Adakah engkau
telah menjadikan hamba-hamba-Ku?”. “Sudah! Bahkan Dia-lah yang menciptakan
diriku dan mereka”, jawab Nabi.
“Dan apakah engkau memberi rejeki mereka?”
Jawab Nabi SAW.: “Bahkan Dialah yang memberi
rejeki mereka dan aku”.
Allah juga bertanya: “Adakah engkau yang
menerima tobat mereka?”.”Dialah yang berhak menerima tobat mereka dan tobatku”,
jawab Rasulullah SAW.
Allah berfirman : “Aku telah mengirimkan
seorang hamba-Ku kepadamu, yang menyatakan dosanya, lalu engkau berpaling dan
engkau usir, karena dosanya. Lalu bagaimana mereka datang kepada-Ku dengan
membawa dosa sebesar gunung? Engkau Ya Muhammad Aku utus untuk membawa rahmat
kasih sayang kepada ummatmu dan memberi syafa’at kepada mereka. Maafkanlah dosa
hamba-Ku, sebab Aku telah memaafkannya”.
Mendengar salam dan firman Allah, Rasulullah
mengutus para sahabat untuk mencari pemuda yang diusirnya.
Al-Hasil ketika Rasulullah sedang shalat
maghrib Si Pemuda dan para sahabat mengikuti shalat jama’ah dibelakang
Rasulullah SAW. pada saat itu Rasulullah membaca Surat At-Takatsur, ketika
sampai pada ayat ke 2.
4Ó®Lym ãLänöã tÎ/$s)yJø9$# ÇËÈ
“Sampai
kamu masuk ke dalam kubur”.
Menjeritlah pemuda yang bertobat tadi, selesai
shalat diketahui oleh Rasulullah dan para sahabatnya, Si Pemuda telah meninggal
dunia. Al-Hamdulilah dalam keadaan “HUSNUL KHOTIMAH”.
Hal ini patutlah dijadikan contoh bahwa sebesar
apapun dosa kita jika mau bertobat dan taubatan nasuha pasti diterima oleh
Allah SWT.
Dan ingat jangan ditunda-tunda tobat kita.
Karena sabda Rasulullah :
اِنَّ اللهَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ مِنَ اْلعَبْدِ
مَالَمْ يُغَرْغِرْ قَبْلَ تَوْبَتِهِ.
“Sesungguhnya Allah menerima tobat
seseorang, selama ruhnya belum mencapai kerongkongan menjelang tobatnya”.
Semoga Allah melindungi kita dari segala dosa
dan nista. Terima kasih.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 Response to "ALLAH MENERIMA TOBAT HAMBANYA"
Posting Komentar