BERATNYA SIKSA KUBUR - . -->

BERATNYA SIKSA KUBUR

BERATNYA SIKSA KUBUR


اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. أَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا – اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ – اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ

Ayyuhal hadirun Rahima kumullah,
Said Al-Khudri berkata: “Suatu ketika Rasulullah masuk masjid mengetahui para sahabat tertawa terbahak-bahak, lalu beliau bersabda: “Kalau saja saat ini kalian banyak mengingat mati, tentu kalian lebih suka dari pada apa yang kalian kerjakan (tertawa terbahak-bahak).”
اَكْيَسُ النَّاسُ اَكْثَرُهُمْ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ وَاْلاِسْتِعْدَادً لَهُ
“Secerdas-cerdas manusia yaitu manusia yang memperbanyak mengingat mati dan mau mempersiapkan bekal kematiannya.”



Saudara seiman dan seagama,
Perbanyaklah mengingat mati, tidak ada seorangpun yang diletakkan di kuburnya kecuali kuburan itu berkata: “Aku rumah asing, aku rumah terbuat dari tanah, aku rumah tempat cacing dan ulat”. Setelah mayat orang saleh dikuburkan kubur berkata: “Selamat datang wahai orang saleh – Kamulah orang yang aku sukai yang berjalan diatas punggungku ini, sekarang aku dapat menghakimimu, dan sekarang kamu ada padaku, aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan kepadamu”, Lalu kuburan itu meluas sejauh mata memandang.

Sebaliknya saudara...! Apabila ada mayat orang durhaka masuk ke kubur, tidak ada ucapan selamat datang. Kuburan langsung berkata: “Hai manusia penuh dosa, kau berjalan dipunggungku dalam kesombongan dan tak mau beribadah, aku benci kepadamu, sekarang engkau berada padaku, aku akan menghakimimu sekarang”. Lalu kuburan itu menyempit dan menghimpitnya sehingga remuk dan seluruh tulang belulangnya patah “Masya Allah”.

Rasulullah bersabda lagi : “Kemudian Allah mengirimkan sembilan puluh sembilan ular besar berbisa dan sangat garang. Andai saja satu ular dikirim ke dunia tak akan satu bendapun di dunia ini tersisa, ular-ulat itu akan melilit dan mematuk orang durhaka itu sampai hari kiamat”. Na’udzubillahi min dzalik!

Saudara seiman dan seagama,
Lantas bagaimana dengan kesiapan kita untuk menghadapi alam barzakh yaitu alam kubur yang sangat mengerikan itu? Jawabannya tiada lain yaitu “BERIBADAH”. Bukankah Allah menciptakan kita tujuannya hanya untuk beribadah?
وَمَا خَلَقْتُ اْلجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّ لِيَعْبُدُوْنَ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia itu hanyalah untuk beribadah”.

Ma’asyiral hadirin rahima kumullah,
Adapun ibadah kita hanya untuk Allah semata, karena ibadah yang dilakukan tanpa ikhlas tak akan membekas dan tidak akan punya arti di hadapan Allah SWT. Sebagaimana Firman-Nya Surat Al-Kahfi ayat 103-105.
   
“Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?"

“Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”

“Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak Mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.”

Demikian saudara, semoga kisah tadi bisa menjadi penggugah kita untuk menjadi manusia yang lebih baik dan siap menghadapi kematian.

Terima kasih atas segala perhatian dan mohon maaf atas segala kekurangan.

وَاللهُ اْلعَوْنِ وَالتَّوْفِقِ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 Response to "BERATNYA SIKSA KUBUR"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel