JANGAN MEMBUAT BUTA MATA HATIMU - . -->

JANGAN MEMBUAT BUTA MATA HATIMU


OLEH : Dr. KH Irfan Aziz, M.Ag
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayatul Islamiyah Kota Malang


إِجْتِهَادُكَ فِيْمَا ضُمِنَ لَكَ وَتَقْصِيْرُكَ فِيْمَا طُلِبَ مِنْكَ دَلِيْلٌ عَلَى انْطِمَاسِ البَصِيْرَةِ مِنْكَ
“Kesungguhanmu  dalam mengusahakan sesuatu (rezeki) yang telah di jamin oleh Allah dan mengurangi dari apa yang di wajibkan padamu, menunjukkan tanda-tanda tertutup (butanya) mata hatimu”.

Saudara Hadirin para jama’ah yang berbahagia,
Adalah sifat manusia selalu sibuk dan menyibukkan diri,  yang anehnya adalah kalau menganggur minta kerjaan, kalau sudah kerja malah  sambat dan ngersulo (bahasa Jawa). Memang Allah sudah mengingatkan kepada kita.
لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ فِى كَبَدِ
“Sungguh Aku ciptakan manusia itu dalam keadaan sibuk”.

Pendek kata saudara…!!!
Manusia itu tidak ubahnya seperti jam, muter (Bahasa Jawa)…!!! Terus…?!!!
Jam itu tidak akan pernah berhenti kecuali baterainya habis atau jamnya rusak, baru berhenti dan mati, begitu juga manusia tidak akan pernah berhenti dari kesibukan dunia, kecuali sakit atau sampai ajalnya alias mati.

Ma’asyiral Hadirin wal Hadirat Rahimakumullah,
Nuruti sibuk, kapan ngajinya ??? Memang  saudara !!!
Kita manusia ini sering was-was, khawatir berlebihan sehingga takut melarat, takut tidak makan, takut tidak bisa meninggalkan warisan dan masih banyak rasa takut-takut yang lainnya.
Padahal apa yang di takuti itu sangat bertentangan dengan sifat Rahman-Rahim-Nya Allah SWT. Itu yang di sebut oleh imam Ibnu Athaillah “buta mata hatinya”,  kenapa buta...??? Karena takutnya pada keadaan dan perasaannya sendiri, bukan takut pada Allah. Andaikan takut kepada Allah pastilah hidupnya dijamin bahagia. Firman Allah QS.Ath-Thalaq ayat 4 :

“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah pasti akan di mudahkan  Allah segala urusannya”.
Bumi, udara dan lautan lengkap dengan ikan dan terumbu karangnya, semuanya Allah ciptakan untuk manusia, tinggal bagaimana cara manusia menguasai dan mengolahnya.

 “Sesungguhnya Aku akan mengangkat seorang khalifah (pengelola) di muka bumi”.
Tentang  cara dan tekhnik mengolah bumi supaya menjadi sumber rezeki terserah kepada kepiawaian dan kepandaian masing-masing.  Al-Hasil rezeki yang Allah berikan tergantung dari usaha manusianya.

Saudara Hadirin Rahimakumullah,
Berbicara tentang rezeki pemberian Allah di bagi menjadi 3 tingkatan: 
1.  (Pertama) adalah rezeki yang menjamin Allah
Rezeki ini Allah berikan kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, tidak pandang manusia, hewan maupun tumbuhan. Allah tidak hanya memberi ummat islam beriman atau kafir, binatang melata-pun  Allah jamin rezekinya, bahkan hewan sekecil apapun Allah tanggung rezekinya. QS.Al-Ankabut 60 :

“Dan beberapa banyak binatang yang tidak dapat membawa (mengurus) rezekinya sendiri, Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Ke Maha Adilan  Allah bernaung bagi seluruh alam ciptaan-Nya. Maka sungguh adil jika semut memakan sebutir nasi dan harimau makan seekor rusa. Maka jangan sakit hati kalau pejabat rezekinya lebih banyak dari pada rakyat jelata. Konglomerat lebih kaya dari orang melarat. Justru disitulah letak Sunnatullah. Allah berfirman QS.Al-Hijr  21 :

“Dan segala sesuatu mempunyai perbendaharaan sendiri-sendiri pada Kami dan Kami tidak menurunkannya (memberikannya) kecuali sesuai dengan ukurannya”.

Saudara…!!!
Rezeki jaminan Allah ini bersifat umum dan merata. Maksudnya merata dalam berkeadilan dan adil dalam pemerataan. Karena bersifat umum hanya cukup untuk hidup. Kalau kita ingin rezeki lebih atau rezeki yang tidak umum, maka jadilah golongan tingkatan rezeki yang kedua.
2.  (Kedua) rezeki yang di tambahkan yaitu rezeki Allah yang di berikan kepada hamba-Nya yang banyak syukurnya. Orang yang banyak bersyukur, rezekinya akan di tambah pasti lebih banyak dari rezeki yang di jamin oleh Allah SWT. Q.S. Ibrahim ayat 7 :

“Kalau kamu bersyukur, niscaya akan Aku tambah lagi kalian semua,  tetapi jika kamu sekalian  mengingkari (nikmat Ku) maka sungguh siksa-Ku amat berat”.
Al-hasil kepingin enak dan kaya perbanyak bersyukur. Adapun kehidupan dan rezeki yang paling sempurna adalah tingkatan rezeki yang ketiga yaitu.
3.  Rezeki yang di janjikan
Rezeki ini di berikan oleh Allah kepada hambanya dari hasil buah dan ibadahnya. Firman Allah QS.An-Nahl  : 97
   
 “Siapa yang berbuat baik, baik itu laki-laki atau perempuan dalam keadaan beriman maka Kami beri kehidupan yang bagus (sempurna) dan akan Kami beri balasan kepada mereka dengan ganjaran yang lebih bagus dari amalannya,

0 Response to "JANGAN MEMBUAT BUTA MATA HATIMU"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel