JENIS AMAL AKAN MENENTUKAN JENIS WARID
JENIS AMAL AKAN MENENTUKAN JENIS WARID
OLEH : Dr. KH Irfan Aziz, M.Ag
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayatul Islamiyah Kota
Malang
Saudara Hadirin Rahimakumullah,
Adalah orang yang
bertakwalah segala perintah Allah dirasa nikmat, bahkan larangan-Nya mereka
rasakan sebagai berkat berlapar-lapar
sebagian dari kenikmatan dalam menjalani puasanya, bila tak bisa memberi ia
jadi sepi dan sunyi, menyesal mengapa tak bisa beramal, ketika orang lain berangkat
haji ke tanah suci hatinya bergetar menunggu kapan ia punya kesempatan.
Hadirin yang di mulyakan Allah,
Seorang yang
berusaha mencari ridho Allah selalu bermujahadah berusaha sekuat jiwa untuk
bertemu dengan kekasihnya, berlatih dan berolah jiwa dengan idolanya. Ia rela
berpanas-panasan dan berhujan–hujanan bahkan badai dan topan-pun tak gentar ia
terjang karena berpayah-payah dan bersusah-susah adalah bagian dari usahanya
demi sang kekasih belahan hati “Dialah Allah Rabbii Robbul Izzati”.
Memang saudara...!!! Untuk
menemukan-Nya perlu ada sarana atau alat penghubung yang tepat dan cepat tentang alat yang kita gunakan
terserah kepada kita masing-masing, ada yang menggunakan pesawat terbang, mobil
kereta api bahkan mungkin ada yang menggunakan sepeda pancal, apapun kendaraan
yang kita gunakan tidak ada masalah yang penting dapat berjumpa dan bercinta
dengan kekasihnya.
Imam Ibnu Athaillah berkata :
تَنَوَّعَتْ اَجْنَاسُ الأّعْمَالِ
لِتَنَوُّعِ وَارِدَاتِ الأَحْوَالِ, الأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَاَرْوَاحُهَا
وُجُودُ سِرِّالإِخْلاَصِ فِيْهَا
“Beraneka
macamnya jenis amal supaya terjadi beraneka macamnya jenis warid yang masuk (dalam
hati), maka beberapa amal adalah yang membentuk keadaan amal itu kerangka yang
mati, dan ruhnya ialah keikhlasan yang ada padanya”.
Saudara Hadirin yang berbahagia,
Sholat, zakat, puasa
dan haji adalah merupakan sarana untuk menjumpai Allah, memasuki ruang-ruang
yang indah, menikmati alunan lirik nan mempesona sambil meneguk minuman-minuman
segar penghapus dahaga, kanan kiri dikelilingi buah–buahan bergelantungan yang
siap di petik dan di santap setiap saat, melengkapi indahnya cengkrama kita
dengan “Sang kekasih” maka enggan kita akan melewati suasana indah begitu saja,
pasti kita tak akan merasa jenuh bersua dengan-Nya. Sebagaimana Allah gambarkan
di dalam surat Al-Mukminun ayat 1-6 :
“Berbahagialah sudah para mukmin,
yang tekun dalam sholatnya. Yang tidak suka berbicara yang tidak senonoh, yang
suka mengeluarkan zakatnya, yang memelihara kehormatan dirinya, kecuali
terhadap istrinya atau terhadap budak-budak yang mereka miliki, terhadap mereka tidak ada celanya”.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Hati manusia itu
satu dan berada dalam tempat yang satu
juga hanya bisa di masuki satu yang khusus walaupun melalui berbagai jalan
pilihan. Namun demikian yang masuk secara khusus satu yaitu Dzat yang satu
(Allah). Adapun pilihan-pilihan jalan itu adalah dzikir, sholat, zakat dan
lain-lainya. Demi tercapainya tujuan keharibaan Allah SWT. Kini terserah hati
yang memilih jalan mana yang akan kita lalui, yang penting dapat mencapainya.
Saudara...!!! Sekali
lagi macam-macam ibadah tadi bagai kendaraan untuk mencapai tujuan, pada waktu
berkendara itulah sesuatu proses yang hati dapat kenikmatan hakiki, karena
sedang berinteraksi dengan kecintaan dan kesayangannya yaitu Allah yang satu.
Oleh sebab itu kendaraan kita harus disiapkan sesiap mungkin, jangan sampai
sembrono pada kendaraan kita, peralatan dan bahan bakarnya di jaga ekstra
hati-hati, bannya jangan sampai bocor, mur bautnya jangan sampai lepas, begitu
juga dengan bensinnya jangan sampai kecampuran air supaya tidak mogok dan dapat
mencapai sasaran yang di tuju.
Saudara yang seiman dan seagama,
Tidak dapat menjaga kondisi
kendaraan dengan baik laksana orang yang tidak dapat menjaga ibadahnya
dengan baik pula. Begitu juga bensinnya tercampur juga dengan air bagaikan ibadah
kita yang tercampuri riya’ (pamer) kalau demikian manalah mungkin akan sampai
pada Allah SWT.
Maka dari itu saudara...!!! Tidak heran
apabila ibadah tanpa ikhlas tidak akan ada dampak positifnya, sholat jalan,
maksiat doyan, puasa dilakukan, kekuasaan di pertahankan sampai mati-matian,
berhaji berkali-kali, kepada janda dan yatim tidak peduli.
Saudara...!!! Ibadah
itu jasadnya dan ikhlas itu ruhnya jadi ibadah tanpa ikhlas laksana tubuh tanpa
ruh alias mati. Allah berfirmah QS. Ali Imran ayat 29 :
ö@èÒÈ
“Katakanlah ! Jika kamu sembunyikan
apa yang ada di dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahui apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu”
BENIH YANG DI TANAM AKAN TUMBUH DENGAN BAIK
Saudara yang saya hormati,
Mutiara hikmah kitab
Al-Hikam karya besar Syeikh Ibnu Athaillah berikut ini berbunyi :
إِدْفِنْ
وُجُوْدَكَ فِى الأَرْضِ الخُمُوْلِ فَمَا نَبَتَ مِمَّا لَمْ يُدْفَنْ لاَيَتِمُّ
نِتَاجُهُ
“Tanamlah wujud dirimu di dalam tanah yang dalam, segala yang tumbuh yang tidak di tanam
pertumbuhannya tidak akan menjadi sempurna”.
Sahabat-sahabat yang
saya cintai,
Bila seorang petani
ingin mendapat hasil pertaniannya dengan sempurna maka ia harus memilih benih
yang tahan wereng dan hama, di tanam pada olahan tanah yang sempurna, tanam
benihnya dengan benar, jangan sampai terlalu dangkal apalagi kelihatan, pasti
tidak akan tumbuh bahkan bisa jadi malah
dimakan binatang.
Saudara...!!! Tumbuhan yang tumbuh tanpa di tanam biasanya
akan tumbuh liar, tidak terawat, tidak terurus, perkembangannya tidak sempurna.
Itulah perumpamaan amal perbuatan kita. Untuk menghasilkan amalus sholihah
menuju ma’rifatullah kita harus mampu menanam dalam-dalam benih amal ibadah
kita, jangan suka menampakkan kepada mahluk, karena amal yang di
tampak-tampakkan sama halnya dengan benih yang tumbuh tanpa di tanam, ia tumbuh
tidak normal bahkan boleh jadi tidak akan tumbuh. Firman Allah QS. An-Nisa’
ayat 142 :
¨bÎ) tûüÉ)Ïÿ»uZßJø9$# tbqããÏ»sä ©!$# uqèdur öNßgããÏ»yz #sÎ)ur (#þqãB$s% n<Î) Ío4qn=¢Á9$# (#qãB$s% 4n<$|¡ä. tbrâä!#tã }¨$¨Z9$# wur crãä.õt ©!$# wÎ) WxÎ=s% ÇÊÍËÈ
“Sesungguhnya
orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah lah menipu mereka, apabila
mereka berdiri untuk sholat mereka lalukan dengan malas, mereka bermaksud riya’
(ingin di puji) di hadapan manusia, dan mereka tidak mengingat Allah kecuali
sedikit sekali”.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Di alam semesta raya
Allah telah memberikan contoh dan tamsil melalui ayat ayat karuniah-Nya yang
dapat kita jadikan bahan perenungan demi tercapainya tafakkur fidzaatillah wa sifaatillah.
Saudara...!!!
Ilmu yang di
turunkan kepada hati manusia laksana air hujan yang di turunkan oleh Allah dari
langit memenuhi lembah-lembah, maka hati manusia menampung ilmu dan pemahaman
dari Allah sesuai dengan daya tampungnya, sebagaimana lembah-lembah menampung air
hujan sesuai dengan ukurannya, kemudian ada arus reaksi pada jiwa seseorang dan
bergejolak dalam hati yang meresap dalam hingga pada alam fikir, itulah
kebenaran hakiki, tetapi yang keluar dari alam fikir sama dengan buih, ingin
dipuji, ingin disanjung, ingin dilihat dan diakui, bahkan merasa benar sendiri.
Begitu juga perumpamaan logam yang dibakar dilebur mana yang emas dan mana yang
loyang ketika membuat perhiasan yang ada buihnya seperti arus air itulah buih
yang tentunya buih itu tak ada gunanya, dan cepat sirna.
Saudara seiman dan seagama,
Buih yang
kelihatannya di permukaan, itulah gambaran amal yang di tampakkan tidak akan
bersifat kekal, tetapi hanya sementara dan tiada guna. Perumpamaan ini Allah
tegaskan pada QS. Ar-Ra’ad ayat 13/17 :
tAtRr& ÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ôMs9$|¡sù 8ptÏ÷rr& $ydÍys)Î/ @yJtGôm$$sù ã@ø¡¡9$# #Yt/y $\Î/#§ 4 $£JÏBur tbrßÏ%qã Ïmøn=tã Îû Í$¨Z9$# uä!$tóÏGö/$# >puù=Ïm ÷rr& 8ì»tFtB Ót/y ¼ã&é#÷WÏiB 4 y7Ï9ºxx. Ü>ÎôØo ª!$# ¨,ysø9$# @ÏÜ»t7ø9$#ur 4 $¨Br'sù ßt/¨9$# Ü=ydõusù [ä!$xÿã_ ( $¨Br&ur $tB ßìxÿZt }¨$¨Z9$# ß]ä3ôJusù Îû ÇÚöF{$# 4 y7Ï9ºxx. Ü>ÎôØo ª!$# tA$sWøBF{$# ÇÊÐÈ
“Dia turunkan hujan dari langit,
lalu mengalir memenuhi lembah-lembah, dengan ukurannya maka arus itu membawa
buih yang mengembang. Juga apa yang dibakar di atas api, untuk dibikin
perhiasan dan alat (juga) mempunyai buih sperti itu, begitulah juga Allah
mengadakan perumpamaan yang Haq dan yang batil. Adapun buih itu akan lenyap,
sedangkan benda-benda yang berguna bagi manusia akan tetap tinggal dimuka bumi.
Itulah Allah terangkan beberapa perumpamaan”.
Mustamiin
dan Mustamiat Rahimakumullah,
Kalau harus ada amal yang terpaksa
dilihat manusia, ingatlah...!!! Itulah
hanya sekedar buih yang akan bersifat sementara, karena di dalam hati ada arus
deras kebenaran-kebenaran yang abadi maka tampakkanlah yang harus tampak
rahasiakanlah yang memang harus di rahasiakan, karena yang tumbuh dari yang
tidak ditanam pasti tumbuhnya tidak
sempurna.
Saudara...!!!
Hati manusia tidak selalu mampu diam ketika
kebaikannya di lihat orang, hati sering berkata : “Lihatlah! Aku saat ini
pantas di puji, aku layak di hormati,
kamu harus mengakui, aku kan telah menolongmu, aku kan berjasa, seandainya
tidak ada aku... dan seterusnya. tetapi sayang saudara ketika kebaikannya tidak
di akui maka hatinya menjadi marah, kecewa dan merana.
Saudara
seiman dan seagama,
Sebenarnya bukan amalnya yang keliru, tetapi
hatinya yang rapuh tidak menanam benih ikhlas dalam-dalam, tetapi benih
tumbuhan liar, tidak ditanam, makan dari itu tanamlah benih ikhlas di dalam
hati, jaga dan rawat benih itu jangan sampai di ganggu, dijaman bahkan jangan
sampai di makan binatang (riya’) namanya.
Semoga pembahasan ini bermanfaat, Amin Ya
Robbal Alamin....
0 Response to "JENIS AMAL AKAN MENENTUKAN JENIS WARID"
Posting Komentar