KEUTAMAAN UZLAH
KEUTAMAAN UZLAH
OLEH : Dr. KH Irfan Aziz, M.Ag
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayatul Islamiyah Kota
Malang
Kaum Muslimin–Muslimat yang diberkati
Allah,
Hidup di jaman maju
seperti sekarang ini sering kali di hadapkan pada banyak pilihan, kadang sangat
menyenangkan dan menggairahkan tetapi itu bujuk rayu setan. Ada kalanya sangat
penat dan berat sampai-sampai tidak kuat, demikian itu ajakan malaikat.
Hadirin!!! Di dalam
kitab Bidayatul Hidayah Karya Imam Ghozali di jelaskan bahwa apabila kita
menghadapi ajakan syetan, maka berusahalah untuk menghindar, kalau ajakan teman
kita untuk berbuat maksiat terus saja merajalela hendaknya kita tidur saja itu
lebih baik dari pada ikut nimbrung dalam kemaksiatan. Tetapi saudara...!!! Bila
tidur masih saja syetan-syetan itu mendekati, maka kita sangat dianjurkan Uzlah
pindah tempat untuk menjauhi dunia maksiat.
Sebagaimana kata mutiara
hikmah karya IMAM IBNU ATHAILLLAH di dalam kitab Al-Hikam.
مَا نَفَعَ الْقَلْبَ شَيْءٌ
مِثْلُ عُزْلَةٍ يَدْخُلُ بِهَا مَيْدَانُ فِكْرَةٍ
“Tidak ada lagi yang lebih
bermanfaat bagi hati kecuali UZLAH , karena dengannya alam fikir akan menjadi
lapang”.
Ayyuhal Mustami’in–Mustami’at
Rahimakumullah,
Uzlah artinya mengasingkan
diri dari dunia ramai dengan maksud menghidupkan jiwa dan mensucikan pikiran
demi peningkatan
iman dan menjauhi kemaksiatan, karena datangnya godaan sering tiba-tiba dan
tidak di sangka-sangka.
Saat
beruzlah seorang hamba selalu menggunakan akal fikirannya sebagai sarana
bertafakkur akan ke-Esaan dan Rahman Rahim-Nya Allah SWT. Dengan akal
sehatnya manusia dapat memilih mana yang
maslahat dan mana yang mafsadat, karena di waktu hening ketika berusaha pikiran
dapat di atur dengan baik dan mampu menggerakkan hidup dan mengarah pada
syariat Islam sehingga mampu
menghantarkan jiwanya menuju mardhatillah (kerido’an Allah SWT.)
Saudara seiman
seagama,
Lapang dan
cemerlangnya alam fikir apabila kita dapat melonggarkan rongga dada, tidak
bersifat tamak pada dunia akibat dari buah dzikir dan mujahadah kepada Allah
kapan saja dan dimana saja.
Sebagaimana Allah berfirman QS.Ali Imran ayat 191:
“Yaitu
orang-orang yang megingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata) “ Ya Tuhan kami tiada lah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha
Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka”.
Jadi saudara .....!!!!
Uzlah dalam
pencapaian lapang dan jernihnya fikir dapat berhasil apabila didalam beruzlah
mengosongkan dunia demi masukkannya nur Allah menuju mardatillah. Adapun sarana
yang digunakannya adalah dzikrullah, sementara ini banyak orang melakukan uzlah
dan hijrah, mabit dari masjid - ke masjid yang lain, ada juga ke makam para
wali, ke gua-gua, bahkan ke pekuburan angker.
Mustami’in–Mustami’at yang terhormat,
Dengan cara apapun
beruzlah itu sah-sah saja asalkan niatnya mardhatillah, tetapi tidak akan di
anggap UZLAH apabila tujuannya ingin menjadi orang kaya, mencari senjata
ampuh atau mamerah, atau menjadi orang sakti mandraguna dan digdaya, sekali lagi
itu bukan tergolong Uzlah walau itu dilakukan sepanjang usia.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Ada juga sebagian
hamba Allah yang Ma’rifatullah selalu bermujahadah beruzlah di dunia keramaian
tanpa menyendiri di tempat-tempat sepi, namun demikian ia tetap sempat dan
mampu mengisi relung jiwanya dengan berdzikir dan mengolah fikir di tengah-tengah
kesibukan mengurusi urusan-urusan duniawi, karena dunia baginya hanya sekedar
sekilas info, numpang lewat tak ada yang lebih bagi kehidupannya. Justru beruzlah
semacam inilah lebih istimewa, karena di samping dekat dengan Allah, ia tidak
menyia-nyiakan keluarga dan sanak
familinya.
Firman Allah yang berbunyi :
فَمَا
اُوْتِيْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الحَيَوةِ الدُّنْيَا وَمَا عِنْدَ الله
خَيْرٌ وَاَبْقَى لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
“Apapun
kenikmatan yang di berikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia,
sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di
sisi Allah lebih baik dan kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada
Tuhan mereka bertawakkal”.
Demikian kurang
lebih yang di maksud oleh Syeikh Ibnu Athaillah :
“Tidak ada
lagi yang lebih bermanfaat bagi hati kecuali uzlah, karena dengannya alam fikir
akan menjadi lapang”.
0 Response to "KEUTAMAAN UZLAH"
Posting Komentar