TIGA CARA DATANGNYA PETUNJUK ALLAH
TIGA CARA DATANGNYA
PETUNJUK ALLAH
OLEH : Dr. KH Irfan Aziz, M.Ag
Pengasuh Pondok Pesantren Al Hayatul Islamiyah Kota
Malang
اَلنُّوْرُ لَهُ
اْلكَشْفُ. وَاْلبَصِيْرَةُ لَهُ اْلحُكْمُ. وَاْلقَلْبُ لَهُ اْلاِقْبَلُ
وَاْلاِدْبَارُ
“Tugas cahaya menyingkap tabir,
tugas mata batin menetapkan hukum, sedangkan tugas hati menghadapi atau
membelakangi”.
Para pembaca yang berbahagia,
Ada tiga macam petunjuk yang didatangkan oleh
Allah kepada manusia yaitu :
Pertama, Melalui Nurullah cahaya Allah,
petunjuk ini bertugas untuk menyingkap rahasia Allah yang bersifat penting,
cahaya Allah bila sudah turun kepada hambanya pasti akan mampu membedakan taat
dengan maksiat
Hamba yang salik makrifatullah pasti paham
betul apa dan bagaimana tugas yang dilakukan untuk memenuhi ridha Allah selalu
membimbingnya, karena sifat pasrah dan tawakkalnya luar biasa. Firman Allah
Surat At-Taubah 59 :
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa yang diberikan
Allah dan RasulNya kepada mereka, dan berkata: "Cukuplah Allah bagi Kami,
Allah akan memberikan sebagian dari karunia-Nya dan demikian (pula) Rasul-Nya,
Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang berharap kepada Allah,"
(tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).”
Kedua, Petunjuk Allah datang melalui mata
batin, tugas mata batin adalah untuk melihat dan menerima hidayah petunjuk
Allah yang tidak mampu ditangkap melalui mata kepala karena adanya keterbatasan
ruang dan gerak.
Banyak manusia tidak mampu melihat sifat
Rahman dan Rahimnya Allah, karena menggunakan mata kepala yang terbatas.
Keadaan mendung dan sekat membuat mata kepala ini sangat terbatas fungsi dan
kegunaannya. Untuk menyingkap tabir rahasia Allah harus bermukasyafah
menggunakan mata batin dengan cara riyadhah dan mujahadah.
Mata batin harus diajak mengembara jauh dan
terbang tinggi melewati sekat-sekat cahaya kegelapan dan melampaui gelapnya
mendung-mendung yang menghadang. Cahaya gelap dan mendung itulah gambaran
bintik dan ronak dosa yang selalu kita lakukan dihadapan Allah swt. sebagaimana
Allah berfirman Surat Al-Tahrim ayat 4 :
“Jika
kamu berdua bertaubat kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati kamu berdua telah
condong (untuk menerima kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu
menyusahkan Nabi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula)
Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat
adalah penolongnya pula.”
Yang ketiga, Petunjuk Allah
datang melalui hati. Tugas hati sebagai penyeleksi dan memilih mana yang akan
diambil dari berbagai macam pilihan. Hati mau taat atau mau maksiat. Sifat hati
selalu berubah-ubah, makanya Rasulullah menganjurkan selalu menjaga hati,
bahkan ketika shalat kita dianjurkan memohon kepada Allah agar selalu
diteguhkan.
يَا مُقَلِّبَ
اْلقُلُوْبُ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِيْنِكَ وَطَاعَطِكَ
”Wahai Tuhan Dzat yang membolak-balikkan hati,
teguhkanlah! Hati kami pada agama-Mu dan taat kepada-Mu”.
Jadi kedudukan hati itu selalu bergandengan
dengan mata hati, jika mata hatinya dapat melihat maka ia akan taat kepada
Allah. Sebaliknya bila mata hatinya buta, maka ia tidak punya malu dan tidak
berperasa. Walau punya mata ia tidak dapat melihat, telinga-pun menjadi tuli.
Kematian hati lebih berbahaya dari pada kematian yang sebenarnya.
Semoga hati kita selalu mendapatkan hidayah
yang dapat menghantarkan kita kepada ketaatan dan mencapai derajat
makrifatullah dalam ridha-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kitab Al-Hikam, Ibnu Athaillah
Al-Assakandary.
2.
Kitab Al-Hikam, Terjemahan bahasa
jawa, Misbah bin Zaini Musthofa.
3.
Percikan Samudra Hikam, Muhammad
Luthfi Ghozali.
4.
Al-Hikam Rampai Hikmah, Ibnu
Athaillah, Syehk Fadhalla Haeri.
5.
Al-Qur’an Tafsir Perkata,
Al-Hidayah.
6.
Shahih Bukhori, Percetakan
Al-Hidayah.
7.
Shahih Muslim, Percetakan
Al-Hidayah.
8.
Mutu Manikam dari Kitab Hikam,
Ikhtisar Abu Hakim dan Kartowiyono, Lc.
9.
Himpunan Dalil dalam Al-Qur’an dan
Hadits, Ahmad Muhammad Yusuf, Lc.
0 Response to "TIGA CARA DATANGNYA PETUNJUK ALLAH"
Posting Komentar