MATI TIDAK BISA DIHINDARI
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. أَلْحَمْدُ
لِلَّهِ اْلمُرْشِدِ لِطَاعَتِهِ اَلْمُعْجِرِ عَنْ مَعْصِيَتِهِ – اَشْهَدُ اَنْ
لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهُ –
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ
Para khalifatullah yang berbahagia,
Seribu cara manusia menghindari kematian, namun
demikian tak akan pernah bisa lari dari kematian itu.
Kata orang berolahraga salah satu cara supaya
sehat, namun tidak jarang justru kematian tiba ketika berolahraga.
Ada orang mau haji dan umrah takut jatuh ketika
naik pesawat terbang. Malah mati karena jatuh di kamar mandi rumahnya sendiri.
Saudara hadirin rahima kumullah,
Memang kematian itu suatu taqdir, keputusan
Allah yang tidak dapat ditawar, kalau sudah saatnya pasti datang. Firman Allah
dalam Surat Al-A’raf ayat 34 berbunyi :
“Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.”
Bapak, Ibu, Saudara yang dirahmati Allah
SWT.,
Dalam kitab Az-Zuhd karya Imam Ahmad Ibnu
Hambal dikisahkan : “Suatu hari datanglah malaikat pencabut nyawa yaitu
malaikat Izrail berupa manusia, ia menatap tajam matanya menuju salah satu
menteri Nabi Sulaiman AS. Ketika malaikat Izrail itu pergi, lalu menteri Nabi
Sulaiman bertanya kepada Nabi Sulaiman AS.: “Siapa laki-laki yang datang tadi?”
“Dia malaikat pencabut nyawa”. “Ya Nabi Sulaiman dia menatapku tajam sekali dan
lama, seolah-oleh ia bermaksud mencabut nyawaku”. “Lalu apa yang kamu inginkan
saat ini?” Tanya Nabi Sulaiman AS.
“Aku mohon agar engkau memerintahkan angin dan
membawa aku saat ini juga ke India. Biar aku diturunkan disana. Sungguh aku
takkan bisa tinggal disini lagi. Aku takut kepada malaikat pencabut nyawa tadi”
pinta menteri Nabi Sulaiman.
Saudara...! Karena Nabi yang
diminta oleh Allah dituruti, lalu datanglah angin dengan kencangnya dan menteri
tersebut diangkat dan diturunkannya di India. Ketika Sang malaikat pencabut
nyawa mendatangi Nabi Sulaiman ia bercerita: “Wahai Nabi Sulaiman aku pencabut
nyawa, telah dibikin bingung olehnya karena semula disini aku cari tidak ada,
ternyata menteri anda sudah di negara India, aku datangi dia dan aku cabut
nyawanya disana”.
Ma’asyiral Muslimin Rahima kumullah,
Bagi malaikat Izrail tidak ada alasan untuk
tidak melaksanakan tugasnya yaitu mencabut nyawa makhluk yang bernyawa. Lari
kemanapun, berlindung dengan apapun pasti mati menjumpainya. Sesuai dengan
Firman-Nya Surat Al-Jumu’ah ayat 8.
“Katakanlah:
"Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah),
yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan".
Saudara seiman dan seagama,
Tentang kapan kematian itu tiba hanya Allahlah
yang mengaturnya. Segala taqdir dan keputusannya pasti tepat dan tidak pernah
keliru dan pasti pantas.
Saudara...! Mati tua pantas dan
tidak keliru, tetapi mudapun ya tidak bisa ditolak. Jangankan muda, masih
bayipun ya tidak keliru! Karena kematian itu laksana orang yang punya pohon
kelapa yang sedang berbuah. Kalau ingin kelapa yang banyak santannya ya kelapa
tua yang diturunkan dari pohonnya. Kadang-kadang orang ingin membuat es degan
“Coba kelapa apa yang diambilnya?”. Ya pastilah kelapa muda yang diturunkan
dari pohonnya. Namun apabila perlu kembar mayang ketika mantenan. Pastinya
“CENGKIR” (Bahasa jawa) calon kelapa atau masih putik sudah diambil dari
pohonnya.
Demikian perumpamaan kematian itu, oleh karena
itu bersiaplah dalam menghadapi kematian. Jangan lari dari kenyataan.
Cukup sekian semoga kisah tadi membawa manfaat
kepada kita sekalian. Terima kasih dan mohon maaf.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 Response to "MATI TIDAK BISA DIHINDARI"
Posting Komentar